Tuesday, March 26, 2019

Soal UKMPPD disertai Jawaban dan Pembahasan Part 58

Soal UKMPPD disertai Jawaban dan Pembahasan Part 58


Dibawah ini kami siapkan Contoh Soal Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) Edisi Ke 58 dan Kunci Jawaban Disertai dengan Pembahasan


Soal UKMPPD disertai Jawaban dan Pembahasan Part 58
Soal UKMPPD disertai Jawaban dan Pembahasan

Hai teman-teman sahabat ukdi-dokter.blogspot.com semua. Berikut ini telah kami siapkan seperti biasa contoh latihan soal-soal UKMPPD kedokteran yang disertai jawabannya. Semangat belajar yaa


1. Seorang wanita 29 tahun G1P0A0 hamil 8 bulan datang ke RS dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir sejak 4 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik TD 100/70 mmHg, nadi 100 x/menit, RR 24 x/menit. Hasil pemeriksaan uterus tegang dan nyeri, pergerakan janin sulit dinilai.

Apakah tindakan yang harus dilakukan pada pasien tersebut?

a. Konservatif sampai cukup bualan
b. Tokolitik dan tirah baring
c. Amniotomi
d. Induksi dengan drip oksitosin
e. Persiapan persalinan SC

Jawaban : e. Persiapan persalinan SC
Pembahasan :
  • Karena uterus sudah teraba tegang dan nyeri , bagian janin sulit dinilai klinis diatas mengarah ke solplas.
Solusio plasenta ringan :
  • Ekspektatif, bila ada perbaikan (perdarahan berhenti,kontraksi uterus tdk ada,janin hidup) dgn tirah baring, atasi anemia, USG, KTG serial lalu tunggu persalinan spontan
  • Aktif , bila ada perburukan (perdarahan berlangsung terus, uterus berkontraksi, dpt mengancam ibu dan janin) usahakan partus pervag dlu dgn amniotomi atau infus oksi bila memungkinkan. Jika terus perdarahan, skor pelvik kurang dari 5 atau persalinan lama lakukan SC. 



2. Pasien laki-laki berusia 57 tahun datang ke dokter praktek umum dengan keluhan sering lupa. Dari anamnesa tidak didapatkan riwayat jatuh sebelumnya. Tiga bulan yang lalu ada keluhan anggota gerak sebelah kanan terasa kesemutan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 84x/menit, frekuensi napas 18x/menit. Pemeriksaan CT scan kepala terdapat multiple infark cerebri. Apakah diagnosa yang paling mungkin?

a. Vascular dementia
b. Alzheimer disease
c. Parkinsonism
d. Dementia tak tergolongkan
e. Cerebrovascular disease

Jawaban : a. Vascular dementia
Pembahasan:
  • Demensia vaskuler ialah suatu jenis dememnsia nomor 2 terbanyak setelah alzheimer.. Individu dengan riwayat stroke mempunyai resiko terjadinya demensia  vaskuler. Stroke merupakan sebagai faktor resiko utama terjadinya demensia vaskuler.
  • Alzheimer’s disease (AD) adalah penyakit neurodegeneratif yang seringkali tersembunyi, membahayakan, dan berkembang secara progresif. Tanda-tanda klinis AD antara lain hilangnya ingatan, gangguan fungsi kognitif, menurunnya kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, perubahan kepribadian dan tingkah laku yang tidak terkendali (gejala neuropsikiatrik).



3. Seorang anak berusia 7 tahun dibawa ibunya ke polikinik RS dengan keluhan batuk, sesak napas, dan demam. Satu hari sebelum sesak napas anak batuk pilek. Anak memiliki riwayat sesak napas dan hampir tiap 2 minggu sekali mengalami batuk terutama malam hari. Pada pemeriksaan didapatkan ekspirasi memanjang. Apakah obat yang pertama kali diberikan?

a. Antibiotika
b. Ekspektoran
c. Golongan ß-2 agonis
d. Antitusif
e. Kortikosteroid

Jawaban : c. Golongan ß-2 agonis
Pembahasan :
  • Termasuk golongan ini adalah salbutamol, terbutalin, fenoterol, dan prokaterol yang telah beredar di Indonesia. Mempunyai waktu mulai kerja (onset) yang cepat. Mekanisme kerja sebagaimana agonis beta-2 yaitu relaksasi otot polos saluran napas, meningkatkan bersihan mukosilier, menurunkan permeabiliti pembuluh darah dan modulasi penglepasan mediator dari sel mast. Merupakan terapi pilihan pada serangan akut dan sangat bermanfaat sebagai praterapi pada exercise-induced asthma 



4. Seorang laki – laki berusia 52 tahun dengan keluhan sesak napas yang memberat sejak 4 hari yang lalu. Sesak memberat dengan aktivitas. Didapatkan batuk produktif sepanjang 1 tahun terakhir dengan dahak warna kekuningan dan demam. Didapatkan riwayat merokok 20 batang per hari sejak umur 20 tahun. Pemeriksaan fisik di dapatkan perkusi dada hipersonor dan auskultasi ronkhi basah kasar. Apakah obat pilihan utama untuk pasien tersebut?

a. Kortikosteroid
b. Antipiretik
c. Antibiotika
d. Oksigenasi
e. Bronkodilator inhalasi

Jawaban : e. Bronkodilator inhalasi
Pembahasan: 
Kasus diatas diagnosisnya adalah PPOK (penyakit paru obstruktif  kronik) eksaserbasi akut.
PPOK adalah penyakit obstruksi jalan nafas karena bronkitis kronik atau emfisema.obstruksi bersifat progresif, bisa disertai hiperaktivitas bronkus sebagaian bersifat reversibel
Penyebab : streptokokus pneunonia, hemophilus influenza, moraxekka catarrhalis.
Bronkitis kronik ditandai dengan batuk-batuk hampir setiap hari disertai pengeluaran dahak, sekurang-kurangnya 3 bulan berturut-turut dalam 1 tahun, dan paling sedikir selama 2 tahun
faktor resiko yang menyebabkan timbulnya ppok:
  1. Kebiasaan merokok
  2. Polusi udara
  3. Papapran debu,asap,gas-gas kimiawi akibat bekerja
  4. Bersifat genetik, yaitu defisiensi   alfa-1 antitripsin
Manifestasi klinis:
  1. Batuk
  2. Sputum putih atau mukoid,jika ada infeksi menjadi purulen atau mukopurulen
  3. Sesak, sampai menggunakan otot-otot pernafasan tambahan unuk bernafas
Diagnosis:
  1. Anamnesia : riwayat  penyakit yang ditandai 3 gejala klinis diatas dan faktor-faktor penyebba
  2. Pemeriksaan fisik
    1. pasien tampak kurus dengan barel-shapes chest 
    2. Tampilan fisik pink puffer atau blue bloater
    3. Takipnue
    4. Fremitus taktil dada berkurang atau tidak ada
    5. Perkusi dada hipersonor,peranjakan hati mengecil, batas paru dan hati lebih rendah,pwkak jantung berkurang
    6. Suara nafas vesikuler melemah
    7. Ekspirasi memanjang 
  3. Pemeriksaan radiologi
    1. Tampak tubular shadow berupa bayangan garis-garis yang pararel keluar dari hilus menuju apek paru dan corakan paru yang bertambah
    2. Menunjukkan adaya overinflasi dengan gambaran diafregma yang rendah dan datar,penciutan pembuluh darah pulmonal dan penambahan corakan kedistal.
  4. Pemeriksaan fungsi paru
  5. Pemeriksaan gas darah
  6. Pemeriksaan ekg
  7. Pemeriksaan laboratorium darah
PPOK eksaserbasi akut
  • Gejala eksaserbasi : bertambahnya sesak nafas,kadang disertai mengi,bertambahnya batuk disertai meningkatnya sputum dan sputum menjadi lebih purulen atau berubah warna
  • Gejala non-spesifik: malaise,insomnia,fatigue,depresi
  • Spirometri: fungsi paru sangat menurun.
Terapi PPOK Stabil
  1. Bronkodilator
    1. Secara inhalasi 
    2. Rutin bila gejala menetap)atau hanaya bila diperlukan (gejala intermitten)
    3. 3 golongan :
      1. Agonis β-2:salbutamol
      2. Antikolinergik:ipratropium bromid
      3. Metilxantin: teofilin
    4. Dianjurkan bronkodilator kombinasi daripada meningkatkan dosis bronkodilator monoterapi
  2. Obat-obat tambahan :
    1. Mukolitik
    2. Antioksidan
    3. Antitusif
    4. vaksinasi
Penatalaksanaan PPOK eksaserbasi akut
  • bila dirumah : bronkodilatir seperti di PPOK stabil, dosis 4-6 kali, 2-4 hirup sehari.sterod oral diberikan selama 10-14 hari. Bila ada infeksi beri antibiootik spektrum luas.
  • Bila dirumah sakit: terapi oksigen terkontrol,melalui nasal, bronkodilator agbis β2 +antikolinergik,steroid prednisolon 30-40 mg PO selama 10-14 hari
  • Antibiotik terhadap kuman streptokokus pneunonia, hemophilus influenza, moraxekka catarrhalis.



5. Seorang laki-laki berusia 60 tahun menjalani tirah baring lama setelah mengalami stroke. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya udem tungkai unilateral, tidak disertai nyeri maupun tanda-tanda radang. Apakah diagnosis yang paling mungkin?

a. Limfedema kronik
b. Hipoalbuminemia
c. Trombosis vena profunda
d. Selulitis :kulit-otot
e. Phlebitis

Jawaban : c. Trombosis vena profunda
Pembahasan :
  • Trombosis vena profunda atau Deep vein trombosis (DVT) :Kira–kira 30 %-50 % pasien stroke menderita trombosis vena profundapada deep vein trombosis (DVT) pada tungkai. Resiko terjadinya emboli parudengan DVT kurang lebih 10 % pada pasien stroke. Hal ini disebabkan thrombusdari pembuluh darah balik terlepas membentuk emboli, bersama darah menuju keparu-paru sehingga terjadilah emboli paru. Gejala klinisnya: bengkak pada paha atau tungkai atau keduanya dengan perabaan lunak pada daerah tersebut.disertai nyeri lokal atau nyeri tekan di tungkai atau betis.hangat atau kemerahan di daerah area yang terkena.
  • Limfedema (Lymphedema) adalah adanya pembengkakan pembuluh darah limfe yang mengakibatkan tersumbatnya/terbendungnya bagian distal, gejala klinisninga edeam yang asimetrik tanapa ada keluhan nyeri
  • Hipoalbumin adalah rendahnya kadar albumin yang disebabkan oleh peningkatan permeabilitas kapiler→terjadi perbedaan tekana hidrostatik intravaskuler dan ekstravaskuler sehingga menyebabkan edema.



Baiklah teman-teman mungkin cukup sekian duku pembahasan kita kali ini tentang Soal UKMPPD disertai Jawaban dan Pembahasan Part 58. Semoga artikel soal-soal ini bermanfaat dan membatu teman-teman semuanya. Terimakasih atas kunjungannya, sampai jumpa lagi yaa.

Note : Soal UKMPPD disertai Jawaban dan Pembahasan Part 58 ini dilindungi oleh DMCA.com Protection Status . Dilarang melakukan kopi paste tanpa izin dari kami. Terimakasih atas perhatian semuanya.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon