Monday, March 11, 2019

Soal UKMPPD dan Pembahasan 2017, 2018, 2019, 2020 pdf Part 47

Soal UKMPPD dan Pembahasan 2017, 2018, 2019, 2020 pdf Part 47


Dibawah ini kami siapkan Contoh Soal Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) Edisi Ke 47  dan Kunci Jawaban Disertai dengan Pembahasan


Soal UKMPPD dan Pembahasan 2017, 2018, 2019, 2020 pdf Part 47
Soal UKMPPD dan Pembahasan 2017, 2018, 2019, 2020 pdf

Hai teman-teman sahabat ukdi-dokter.blogspot.com semuanya. Berikut ini telah kami siapkan untuk teman-teman semuanya latihan soal Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profeis Dokter (UKMPPD) yang disertai jawabannya. Selamat belajar yaa


1. Seorang anak berusia 18 bulan, kejang tiba-tiba seluruh tubuh, sebelumnya demam 1 hari. Setelah diobservasi, tidak mengalami kejang lagi. Sebelumnya pasien tidak pernah kejang. Bila anak tersebut mengalami kejang lagi, maka penanganan :

a. Diazepam 10 mg
b. Diazepam 5 mg
c. Diazepam per rektal
d. Luminal 5 mg
e. Luminal 10 mg

Jawaban : c. Diazepam per rektal
Pembahasan :
Pengobatan profilaksis terhadap terulangnya kejang demam.
Pencegahan terhadap terulangnya kejang demam sangat perlu oleh karena kejang berulang dan lama dapat menyebabkan kerusakan otak menetap. Ada 3 cara pengobatan proliferasi yaitu :

  1. Profilaksis intermiten pada waktu demam
  2. Profilaksis terus menerus dengan anti konvulsan tiap hari
  3. Pencegahan kejang lama dengan pemberian anti konvulsan pada waktu kejang (Good Ridge, 1987; Soetomenggolo, 1989)
  1. Profilaksis intermiten
    Profilaksis intermiten diberikan pada waktu penderita sedang demam, dapat diberikan oleh orang tua penderita atau pengasuh anak tersebut. Obat anti kejang yang diberikan pada saat penderita kejang adalah diazepam 5 mg untuk penderita umur 3 tahun, dan 7,5 mg untuk penderita berumur di atas 3 tahun secara supositoria tiap jam (Soetomenggolo, 1989; Hassan & Alatas, 1985; Haslam, 1996). Bila diberikan per oral dosis 0,5 mg/kgBB pada waktu kejang (Goodrige, 1987;  Hassan & Alatas, 1985; Haslam, 1996).
  2. Profilaksis terus menerus dengan anti konvulsan tiap hari
    Untuk profilaksis terus menerus dengan anti konvulsan dapat digunakan fenobarbital 4-5 mg/kgBB/hari, namun diperhatikan efek samping dari fenobarbital berupa timbul kelainan watak yaitu iritabel, hiperaktif, pemarah, dan agresif. Untuk menurunkan efek samping yang mungkin timbul, dosis fenobarbital dapat diturunkan. Obat lain yang sekarang mulai banyak dipakai dengan efek lebih baik dan efek samping yang minimal adalah asam valproat dengan dosis 15-40 mg/kgBB/hari (Soetomenggolo, 1995).
  3. Pencegahan kejang lama dengan pemberian anti konvulsan pada waktu kejang
    Penanganan penderita dengan kejang lama yaitu dengan pemberian fenitoin/difenilhidantoin loading dose dengan dosis 10-15 mg/kgBB/hari, ditunggu 2-4 jam, bila masih kejang penderita dirawat di ICU dan berikan anastesi umum. Bila kejang berhenti, maka diberikan dosis rumatan fenitoin dengan dosis 5-8 mg/kgBB/hari atau fenobarbital dengan dosis 5-8 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis  (Sunartini, 1991; Ongkie, 1980).



2. Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dibawa oleh orangtuanya ke dokter praktik umum dengan keluhan batuk sejak 2 bulan. Keluhan disertai panas lebih 3 minggu. Berat badan pasien 20 kg dan dari hasil perhitungan skor diagnosa TB hasilnya 7. Pasien belum pernah mendapatkan obat TB sebelumnya. Apakah pengobatan yang tepat?

a. 2 RHE 4 RH
b. 2 RHZ 4 RH
c. 2 RH 4 RHZ
d. 2 RH 4 RHE
e. 6RH

Jawaban : b. 2 RHZ 4 RH
Pembahasan :
parameter pengobatan TBC

Pengobatan TBC pada anak
Adapun dosis untuk pengobatan TBC jangka pendek selama 6 atau 9 bulan, yaitu:
  1. 2HR/7H2R2 : INH+Rifampisin setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH +Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 7 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).
  2. 2HRZ/4H2R2 : INH+Rifampisin+Pirazinamid: setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 4 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).
Pengobatan TBC pada anak-anak jika INH dan rifampisin diberikan bersamaan, dosis maksimal perhari INH 10 mg/kgbb dan rifampisin 15 mg/kgbb.

Dosis anak INH dan rifampisin yang diberikan untuk kasus:

TB tidak berat 
  • INH : 5 mg/kgbb/hari 
  • Rifampisin : 10 mg/kgbb/hari 
TB berat (milier dan meningitis TBC) 
  • INH : 10 mg/kgbb/hari 
  • Rifampisin : 15 mg/kgbb/hari 
  • Dosis prednison : 1-2 mg/kgbb/hari (maks. 60 mg) 



3. Laki-laki berusia 45 tahun datang kepuskesmas dengan keluhan benjolan di punggung kaki kiri sejak 2 tahun yang lalu. Benjolan dulu kecil sekarang membesar. benjolan muncul setelah kaki terkilir. Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan kistik dgn diameter 5 cm, berbatas tegas, tidak nyeri tekan. Diagnosis pasien ini adalah?

a. Kista ganglion
b. Tofi
c. Schrofuloderma
d. Abses
e. Kista dermoid

Jawaban : a. Kista ganglion
Pembahasan : 
Kista ganglion


  1. Kista ganglion adalah benjolan yang sering muncul disekitar sendi dan tendon pada tangan dan kaki. Ukurannya bervariasi. sering muncul pada pergelangan tangan (80%) dan sendi jari. Kista yang terbentuk mengandung cairan yang sama seperti cairan sendi. Kista ganglion bukan merupakan kantung sinovial (sendi) yang keluar dari kapsul sendi. Pada umumnya kista ganglion tidak menimbulkan keluhan apa-apa. Terletak di subkutis dan sekitar persendian (pergelangan tangan, pergelangan kaki, fossa poplitea)
  2. Skrofuloderma adalah tuberkulosis kutis murni sekunder yang timbul akibat penjalaran perkontinuitatum dari jaringan atau organ dibawah kulit yang telah terserang penyakit tuberkulosis, misalnya limfadenitis tuberkulosis, tuberkulosis tulang atau keduanya, atau tuberkulosis epididimis atau setelah mendapat vaksinasi.
  3. Kista dermoid merupakan suatu kista teratoma jinak (choristoma) yang bersifat kongenital dilapisi oleh keratinizing epidermis dengan struktur dermis di dalamnya, seperti folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea. Kista dermoid berisi cairan sebasea, keratin, calcium dan kristal kolesterol. Sekitar 10-50% kista dermoid merupakan kista dermoid orbital.



4. Seorang anak perempuan usia 1 tahun 3 bulan dibawa ke unit gawat darurat RS karena sesak napas sejak kemarin. Keluhan didahului batuk selama 1 minggu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien kesadaran menurun, frekuensi jantung 148x/menit, laju pernapasan 42x/menit, suhu aksila 38.8° C dengan saturasi oksigen terukur 46%, tekanan darah 110/80 mmHg. Pemeriksaan paru didapatkan suara krepitasi di kedua lapang paru. Apakah diagnosis kasus diatas?

a. Laringitis akut
b. Bronkitis kronis
c. Asma bronkiale
d. Syok septik
e. Pneumonia

Jawaban : e. Pneumonia
Pembahasan : 
Pada kasus diatas secara klinis mengarah ke pneumonia krn RR meningkat dan clue nya adanya suara krepitasi di kedua lapang paru adalah khas untuk pneumonia karena suara tsb merupakan suara napas yg terdengar akibat membukanya alveoli suara krepitasi normal pada daerah belakang bawah dan samping pada saat inspirasi dalam, dan terdengar patologis pada pneumonia lobaris.



5. Sebuah SD pada wilayah puskesmas A, 40 siswa pada SD tersebut mengalami mual dan muntah berat hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Petugas puskesmas melakukan survailanse identifikasi penyebab dari kasus ini. kantin tempat belanja siswa banyak ditemukan lalat dan fasilitas sanitasinya kurang memadai. Tetapi tidak ditemukan bahan baku yang beracun. Berdasarkan data tersebut kemungkinan penyebab dari kasus ini adalah?

a. Pestisida terkandung dalam sayur yang dijual
b. Makanan dibuat dari bahan baku singkong beracun.
c. Bahan baku mengandung bahan yang tidak segar
d. Makananan tercampur bahan kontaminan
e. Makanan yang dijual mengandung racun

Jawaban : d. Makananan tercampur bahan kontaminan
Pembahasan :
Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan, pengolahan data dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
Kasus diatas kantin tempat belanja siswa banyak ditemukan lalat dan fasilitas sanitasinya kurang memadai. Tetapi tidak ditemukan bahan baku yang beracun ,  maka pilihannya lebih ke makanan tercampur kontaminan dari lalat.



6. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke praktek dokter umum ingin berkonsultasi mengenai pencegahan malaria. Pasien akan melakukan penelitian didaerah endemis malaria. Obat apa yang paling tepat diberikan ?

a. Primakuin
b. Dehidartimisin
c. Klorokuin
d. Kuinin
e. Sulfadoksil

Jawaban : c. Klorokuin
Pembahasan :
intinya klo buat pencegahan pakenya klorokuin, diberikan 1 minggu sebelum berangkat dan 4 minggu setelah pulang.  klo yg aman buat ibu hamil adalah klorokuin juga.  (dr.rusdiana)



Demikianlah aritkel kami ini yang berjudul Soal UKMPPD dan Pembahasan 2017, 2018, 2019, 2020 pdf Part 47. Semoga apa yang telah kami sajikan tersebut diatas dapat bermanfaat bagi teman-teman semuanya dan sampai jumpa lagi dipertemuan kita selanjutnya.

Note : Soal UKMPPD dan Pembahasan 2017, 2018, 2019, 2020 pdf Part 47 ini dilindungi oleh DMCA.com Protection Status . Dilarang melakukan kopi paste tanpa izin dari kami. Terimakasih atas perhatian semuanya.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon